Data Akurat, Desa Berdaulat (Webinar)

Prodi PMD D3 pada tanggal 19 Agustus 2020 memulai serial webinar dengan tema “Data Akurat Desa Berdaulat. Kegiatan Webinar yang dilakukan terbuka untuk berbagai kalangan, baik umum, mahasiswa, dosen yang memiliki perhatian terhadap desa. Pada Webinar kali ini Prodi PMD mengundang dua narasumber dari akademisi yaitu Drs. Hardjono, M. Si (Dosen Senior Prodi PMD) dan Wahyudi Anggoro, S. Farm. Apt (Lurah Desa Panggungharjo, Bantul).  Kegiatan Webinar dilaksanakan pada pukul 10.00-12.00 WIB menggunakan media zoom meeting. Peserta yang hadir pada kesempatan tersebut ada 31 orang dari berbagai macam latar belakang.

Drs Hardjono, M. Si memberikan pemaparan tentang Sistem Informasi Desa (SID) bagi kemandirian desa. Beberapa hal penting yang dipaparkan meliputi pemahaman dasar tentang SID, manfaat SID bagi stakeholders, dan keberadaan SID yang berkolerasi dengan desa mandiri. Menurut beliau, “SID tidak dimaknai hanya sekedar “kewajiban” desa namun harus dapat dirasakan sebagai kebutuhan oleh desa”. 

 Data dapat dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat (tidak hanya perangkat desa), sehingga sistem informasi tersebut semakin tinggi sistem akurasinya karena data yang ada diuji terus-menerus. Drs Hardjono, M.Si juga menyinggung tentang desa mandiri, beberapa ciri kemandirian desa meliputi: kemampuan desa mengurus dan mengatur  dirinya sendiri dengan  kekuatan yang dimiliki; Pemerintahan desa memiliki kewenangan dalam mengatur dan mengelola pembangunan yang didukung oleh kemandirian dalam perencanaan dan penganggaran satu desa satu perencanaan sebagai acuan seluruh program pembangunan di desa dan dijalankan secara konsisten; Sistem pemerintahannya menjunjung tinggi aspirasi dan partisipasi masyarakat termasuk orang miskin, perempuan, kaum muda dan yang termarginalkan lainnya; Sumber daya pembangunan dikelola secara optimal, transparan dan akuntabel untuk memanfaatkan sebaik-baiknya demi kesejahteraan seluruh masyarakatnya.

Pada bagian yang kedua, Pak Wahyudi Anggoro Hadi, S. Farm Apt memaparkan tentang siasat desa dalam implementasi SID yang partisipatif, emansipatif untuk pembangunan desa secara substantif. Pak Wahyudi panggilan akrabnya diawal pemaparan menjelaskan 3 pilar utama kemandirian desa yaitu: politik dan kapasitas sosial, lembaga dan ekonomi desa dan kedaulatan data (kemampuan kita untuk mengelola data yang ada di desa). SID ). SID bukan hanya untuk memenuhi sistem transparasi atau hak publik tetapi dalam rangka untuk basis perencanaan dalam rangka untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat. Disini Pak Wahyudi berbagi cerita tentang SID di Desa Panggungharjo.

Sejak tahun 2012 beliau menjabat Kepala Desa di Desa Panggungharjo, sekarang sudah periode ke-2 menjabat. Di sana ada Sanggar Edukasi Desa, yaitu sanggar yang baru saja menyelesaikan sanggar budaya desa dan kami juga mendirikan manajemen BUMDes, Co Founder Sekolah Manajemen BUMDes, Komisaris Utama PT. Sinergi Panggung Lestari.

 Desa Panggungharjo merupakan salah satu desa dari 75 desa di Kabupaten Bantul. Pada tahun 2019 kemarin jumlah penduduknya sekitar 28.000 jiwa. Secara sosiologis masyarakat Panggungharjo memiliki ciri khas masyarakat perkotaan. Begitupun demikian jika berbicara tentang kemiskinan yang ada di Panggungharjo, biasanya kalau di desa masyarakat miskin masih memiliki tanah namun di Panggungharjo masyarakat miskin itu masyarakat yang sudah tidak memiliki tabungan dalam bentuk tanah. Desa Panggungharjo memiliki beberapa keunggulan yaitu:

  1. Salah satu desa yang memiliki BUMDes terbaik di Indonesia, tahun 2019 kemarin mencatatkan pendapatan sekitar 6,4 Miliyar.
  2. Program perlindungan sosial mandiri
  3. Sistem informasi Desa terbaik
  4. Desa Juara
  5. Desa Unicorn
  6. Pilot Inkubasi Inovasi Desa

Pengalaman empirik tentang pengelolaan SID di Desa Panggungharjo beliau bagikan, meliputi arah kebijakan pembangunan desa dengan membangun basis data, kemudian pengalamannya membangun SID saat masa pandemi Covid 19. 

E-Sertifikat dan Materi Narasumber dapat diunduh disini