Praktik lapangan mata Kuliah Kepemimpinan Desa, Sistem Pemerintahan Desa, serta Desa dan Pembaharuan

Mahasiswa Program Studi Pembangunan Masyarakat Desa melaksanakan praktik lapangan di Desa Sendangsari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul. Kegiatan ini berlangsung sepanjang Desember 2024 dan melibatkan berbagai aktivitas, mulai dari wawancara dengan perangkat desa hingga kegiatan sosial bersama warga. Praktik lapangan ini bertujuan untuk memahami dinamika pembangunan desa, memperkuat keterampilan mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat, serta mengidentifikasi potensi dan tantangan yang dihadapi desa. Kegiatan praktik ini dilakukan untuk mata kuliah Kepemimpinan Desa yang diampu oleh Ibu Ameylia Puspita Rosa Dyah Ayu Arintyas, S.Fil., M.Sc dan mata kuliah Sistem Pemerintahan Desa serta Desa dan Pembaharuan yang diampu oleh Ibu Octovin Lidya Puspaningrum, S.IP., M.I.P.
Pada tanggal 2 Desember, mahasiswa memulai kegiatan dengan melakukan wawancara bersama Carik Desa Sendangsari. Wawancara ini membahas berbagai program pembangunan desa dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Diskusi ini memberikan wawasan mendalam mengenai peran perangkat desa dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Selanjutnya, pada 4 Desember, mahasiswa berpartisipasi dalam kegiatan makan bersama anak-anak PAUD Sendangsari. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat serta memperkenalkan pentingnya nutrisi dan kesehatan anak sejak dini.
Wawancara kedua dengan Carik Desa dilakukan pada 9 Desember untuk menggali lebih dalam mengenai kebijakan desa terkait pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kegiatan ini memberikan gambaran nyata tentang proses pengambilan keputusan di tingkat desa. Puncak kegiatan praktik lapangan terjadi pada 24 Desember, ketika mahasiswa menghadiri Musyawarah Kalurahan (Muskal). Muskal ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengamati langsung proses perencanaan dan penetapan program pembangunan desa. Mereka menyaksikan bagaimana pemerintah desa dan masyarakat berdiskusi mengenai prioritas pembangunan untuk tahun 2025-2026.
Kegiatan praktik lapangan diakhiri dengan wawancara ketiga bersama Carik Desa pada 27 Desember. Diskusi ini menyoroti evaluasi program yang telah berjalan serta refleksi mengenai potensi desa dalam menghadapi tantangan ke depan. Desa Sendangsari memiliki potensi besar di bidang pertanian, kerajinan, dan budaya. Mahasiswa mencatat bahwa solidaritas masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial seperti gotong royong dan layanan kesehatan gratis masih menjadi kekuatan utama desa. Namun, partisipasi masyarakat dalam beberapa kegiatan desa terkadang belum optimal, menunjukkan perlunya pendekatan edukasi yang lebih intensif.
Di sektor ekonomi, ketergantungan pada pertanian dan usaha kecil menjadi ciri khas Desa Sendangsari. Mahasiswa mengamati bahwa inisiatif warga dalam menciptakan pasar-pasar kecil meskipun tanpa pasar tradisional merupakan bentuk kreativitas yang patut diapresiasi. Dalam aspek kepemimpinan, mahasiswa menilai bahwa Desa Sendangsari telah menerapkan model kepemimpinan partisipatif yang melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Transparansi dalam pengelolaan dana desa menjadi salah satu poin kuat yang menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.
Praktik lapangan di Desa Sendangsari memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa Pembangunan Masyarakat Desa dalam memahami proses pembangunan desa secara langsung. Dengan terjun langsung dalam berbagai kegiatan desa, mahasiswa tidak hanya memperoleh wawasan teoretis tetapi juga pengalaman praktis yang relevan dengan bidang studi mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong lahirnya generasi muda yang siap berkontribusi dalam pembangunan desa di masa depan. (ame)