Dosen Prodi Pembangunan Masyarakat Desa mengikuti Sertifikasi Kompetensi Pelaksana Program Pemberdayaan Masyarakat

Dalam rangka meningkatkan kompetensi dalam bidang pemberdayaan masyarakat, sejumlah dosen Prodi Pembangunan Masyarakat Desa Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” telah mengikuti sertifikasi kompetensi BNSP bidang Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat. Proses sertifikasi yang berlangsung selama beberapa hari meliputi pelatihan intensif dan asesmen akhir.

Pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 28-29 September 2024 menyajikan materi-materi yang sangat relevan dengan kebutuhan para praktisi pemberdayaan masyarakat, seperti metodologi pemberdayaan, pra proses pasca program pemberdayaan, dan desain dan panduan program. Para peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para ahli di bidang tersebut yakni Bapak Ichsan Nugraha dari LPK Talentkop.

Pada tahap asesmen akhir yang dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2024, peserta diuji kemampuannya melalui wawancara dan penilaian portofolio. Asesmen ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana peserta telah menguasai materi yang diajarkan dan mampu menerapkannya dalam konteks yang nyata. Assesment dilakukan melalui proses wawancara dan penilaian portofolio. Untuk assessment dilakukan oleh LSP Rimbawan dan Lingkungan yang merupakan TUK LPK Talentkop.

“Sertifikasi ini adalah bentuk upaya dan semangat kami untuk dapat menyediakan ilmu yang lebih mendalam pada bidang Pemberdayaan Masyarakat, harapannya melalui sertifikasi ini dapat memberikan manfaat baik bagi kami sebagai dosen maupun prodi ,” ujar Ibu Ir. Rini Dorojati M.S, Kepala Prodi Pembangunan Masyarakat Desa. Tercatat dosen Prodi Pembangunan Masyarakat Desa yang mengikuti sertifikasi ini adalah Ibu Ir. Rini Dorojati M.S, Bapak Hery Purnomo S.Sos M.P.A, Ibu Dra. Zulianti, MA., Ibu Ir Nelly Tiurmida M.P.A., Ibu Ameylia Puspita Rosa Dyah Ayu Arintyas S.Fil., M.Sc., dan Ibu Octovin Lidya Puspaningrum, S.IP., M.I.P. Harapannya setelah ini baik dosen maupun mahasiswa Prodi Pembangunan Masyarakat Desa mampu mengembangkan kemampuan softskill dan hardskill sesuai minatnya untuk menunjang tantangan dunia pendidikan dan pekerjaan. (Ame)