Hari Jumat 23 Februari 2024 Prodi PMD melakukan kerjasama dengan 2 pihak yaitu Kelompok Industri Konveksi di Padukuhan Joho dan PT Karya Anak Yogya yang berada di Kalurahan Margorejo, Sleman. Pukul 09.00 WIB Tim Prodi PMD yang terdiri dari Ir. Rini Dorojati, MS, Hery Purnomo, S. Sos MPA, dan Drs. Hardjono, M. Si berkunjung ke kediaman ketua kelompok pengrajin industry konveksi di Padukuhan Joho, Kalurahan Condongcatur, Sleman. Misi tim yaitu melakukan penandatanganan kerjasama antar kedua belah pihak yang sudah disepakati beberapa waktu sebelumnya. Prodi dan kelompok industry sudah beberapa kali mengadakan pertemuan untuk menjalin kerjasama dalam hal tridarma perguruan tinggi. Tim disambut hangat oleh ketua kelompok pengrajin industry ditemani dengan Dukuh Joho, Retnaningsih, A. Md. Kelompok pengrajin industry konveksi di Padukuhan Joho menjadi mitra kerjasama prodi karena kelompok tersebut menjadi salah satu industry yang berhasil dan mampu menerapkan pemberdayaan masyarakat di lingkup padukuhan. Keberadaan industry konveksi ini yang kemudian mampu memberikan manfaat besar untuk masyarakat dalam hal penghidupan dan kehidupan. Aktivitas industry dilakukan dengan mekanisme yang tumbuh dan berkembang secara organic, sehiingga tidak memunculkan gejolak sosial di masyarakat. Industri konveksi di Padukuhan Joho terkenal dengan sebutan “1001 topi semalam jadi”.
Setelah tim prodi melakukan penandatanganan kerjasama dengan kelompok industry pengrajin konveksi di Padukuhan Joho, tim melanjutkan perjalanan menuju ke Pasar Klangenan yang didirikan oleh PT Karya Anak Yogya. Setelah jumatan kami bertemu dengan Direktur PT Karya Anak Yogya yaitu Pak Tomon. Pak Tomon notabene alumni dari Prodi PMD yang pernah menjadi Lurah di Kalurahan Wonokerto. PT Karya Anak Yogya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyediaan fasilitas pasar. Pak Tomon beserta jajaran memiliki ide untuk membuat pasar klangenan. Pasar Klangenan ini merupakan pasar yang menjual barang-barang bekas, seperti pakaian, alat-alat kelistrikan, terdapat beberapa warung makan, dan panggung seni. Kami di sambut hangat oleh Pak Tomon dan berbicara banyak hal, tentunya berkaitan dengan desa. Pak Tomon dalam mendirikan pasar ini memegang prinsip bahwa keberadaan pasar ini untuk penghidupan dan kehidupan masyarakat desa. Gagasan mainstream desa memang sudah merasuk di Pak Tomon, dimana perkembangan pasar ini melihat nilai sosial, struktur sosial, dan system sosial yang ada di masyarakat. Pasar yang terbangun itu “pulung” yang nantinya ramai atau tidak, kemudian apabila ada orang gila yang berkeliaran di pasar itu menandakan pasar itu hidup, tapi belum ada copetnya- candaan Pak Tomon. Kamipun menjadi teringat dengan pesan Ketua STPMD ketika memberikan pengarahan ke mahasiswa ataupun dosen, kalau mau belajar desa, ya pergilah ke pasar, amati dan belajarlah di pasar. Tak terasa obrolan kami sudah begitu panjang yang kemudian diakhiri dengan penandatanganan kerjasama antara Prodi PMD dengan PT Karya Anak Yogya. Rencana tindak lanjut dalam waktu dekat ini akan memasang plang sebagai tanda kerjasama antara kedua belah pihak. Kerjasama yang terjadi ini diharapkan memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak dalam hal tridarma dan pemberdayaan masyarakat. (ADM)